Puisi
Oleh: Zahrotul Khaira
Generasi ku...
Bagaikan seonggok cahaya emas dimasa depan
Pemuda pemudi saat ini
Secercah harapan untuk bangsa
Gema takbir mengiring sepanjang kisah hidup pemuda bersama Asma-Nya
Berjuang pada negeri tercinta ini
Gelombang azan menyisir semesta alam
Memberi naungan hati tuk bersemayam
Agar memaklumkan setiap bias rindu pada secercah harapan bangsa dan agama
Seakan hadir menopang kisah bisu yang pilu
Pada perjuangan ini..
Wahai pemuda Islam...
Bergema lah tegakkan kalimatullah, kalimaturRasul...
Allahuakbar!!!
Guncangkan dunia wahai pemuda...
Biarlah seisi dunia tersenyum tatkala jiwamu mulai berkobar dan meronta pada bumi Pertiwi ini.
Dirimu tahu wahai pemuda
Saat ini ragapun segera membuat simpul-simpul dengan seluruh persendian.
Dan jiwapun segera mengisi ruang kosong di dalamnya.
Untuk melangkah ke titik juang yang lebih baik dan kokoh.
Bergemalah wahai pemuda Islam
Pada titik juang yang haqiqi
Biarlah ragamu terjatuh dan tersungkur dalam pelukan Mihrob-Nya.
Bukan raga tak punya daya wahai pemuda akan
TeTapi jiwa juangmu telah berkuasa.
Kuasa dengan mahabbah kepada-Nya.
Ia adukan segala rasa yang berkecamuk.
Kepada penggenggam asa.
Raga berdaya atas segala usaha.
Dan jiwapun tersungkur dalam kepasrahan.
Tapi apakah dirimu tahu wahai pemuda
Dunia ini begitu naif
Sejuta orang punya cara liciknya masing-masing
Hasrat akan keserakahan mengaduk pikiran para punggawa
Tertindas, sudah biasa rasanya.
Jiwa yang kian mulai bangkit dan berjuang ini Ingin rasanya hempas, lenyap
Genggam tangan ini tak henti mengepal,
bawalah pergi
Tangan kecil beradu, antara getir dan hancur
Bukan duniaku, memang apa salahnya mengadu pada dirimu pemuda.
Tujuan agar dirimu segera bangkit dan matikan jiwa malasmu...
Lalu hidupkan jiwa juangmu yang kian tertanam kuat pada qolbu
Dan tetaplah bergema wahai pemuda dalam juang yang sebenarnya jiwa berjuang...
Takbir...
Allahuakbar.
Cipayung Jakarta timur, Minggu, 10 Oktober 2021