Minggu, 10 Oktober 2021

Bergemalah Jiwa Juang Pemuda Islam

Puisi
Oleh: Zahrotul Khaira

Generasi ku...
Bagaikan seonggok cahaya emas dimasa depan
Pemuda pemudi saat ini
Secercah harapan untuk bangsa
Gema takbir mengiring sepanjang kisah hidup pemuda bersama Asma-Nya
Berjuang pada negeri tercinta ini
Gelombang azan menyisir semesta alam 
Memberi naungan hati tuk bersemayam

Agar memaklumkan setiap bias rindu pada secercah harapan bangsa dan agama
Seakan hadir menopang kisah bisu yang pilu
Pada perjuangan ini..
Wahai pemuda Islam...
Bergema lah tegakkan kalimatullah, kalimaturRasul...
Allahuakbar!!!

Guncangkan dunia wahai pemuda...
Biarlah seisi dunia tersenyum tatkala jiwamu mulai berkobar dan meronta pada bumi Pertiwi ini.

Dirimu tahu wahai pemuda
Saat ini ragapun segera membuat simpul-simpul dengan seluruh persendian.
Dan jiwapun segera mengisi ruang kosong di dalamnya. 
Untuk melangkah ke titik juang yang lebih baik dan kokoh.

Bergemalah wahai pemuda Islam
Pada titik juang yang haqiqi
Biarlah ragamu terjatuh dan tersungkur dalam pelukan Mihrob-Nya. 

Bukan raga tak punya daya wahai pemuda akan
TeTapi jiwa juangmu telah berkuasa. 
Kuasa dengan mahabbah kepada-Nya. 
Ia adukan segala rasa yang berkecamuk.
Kepada penggenggam asa.
Raga berdaya atas segala usaha. 

Dan jiwapun tersungkur dalam kepasrahan.
Tapi apakah dirimu tahu wahai pemuda
Dunia ini begitu naif
Sejuta orang punya cara liciknya masing-masing
Hasrat akan keserakahan mengaduk pikiran para punggawa

Tertindas, sudah biasa rasanya.
Jiwa yang kian mulai bangkit dan berjuang ini Ingin rasanya hempas, lenyap
Genggam tangan ini tak henti mengepal, 
bawalah pergi
Tangan kecil beradu, antara getir dan hancur
Bukan duniaku, memang apa salahnya mengadu pada dirimu pemuda.

Tujuan agar dirimu segera bangkit dan matikan jiwa malasmu...
Lalu hidupkan jiwa juangmu yang kian tertanam kuat pada qolbu

Dan tetaplah bergema wahai pemuda dalam juang yang sebenarnya jiwa berjuang...
Takbir...
Allahuakbar.







Cipayung Jakarta timur, Minggu, 10 Oktober 2021


Di Sebuah Pintu

Puisi
Di Sebuah Pintu
By: Zahrotul Khaira

Kita seolah-olah sedang berbincang masa depan
Tatapan kita luaskan setinggi hamparan langit
Lihatlah, tumpukan prestasi begitu kemaruk oleh otaknya. 
Deadline lomba, buku puisi, cerpen, tugas, makalah, persentasi semuanya berkecamuk satu pikir. 
Demo mendemo kuli pikir pada asa yang kerap berceloteh pada impian

Yang terbuang sia-sia adalah sebuah gelitik kefanaan
Barangkali ketiadaan yang kita renungkan
Terus saja menyelinap, secepat kilat, hilang dan lesap
Kemanapun tempat yang kau tembus kan, akan mencari dan berbicara
Untuk mengatakan gigir dan getir

Lalu kau dengan seribu mimpi menahan dan menelan sumpah serapah lisan yang tak bertulang itu
Kau bangkit lagi, bangkit lagi, dan lagi
Terlampau berat untuk diluapkan dan kau tak tahan lagi tuk menghempas semua sesak di dada. 

Intinya hanya nuansa, hanya tontonan belaka
Kau menahan diri dan tak rela masuk kedalam nya.. 
Karena kau yakin masih banyak pintu yang terbaik yang kini telah melambai kearah mu dengan menggoda. 

Hanya disebuah pintu dari sebuah tempat menjulang di cakar bumi itu. 
Mungkin harus kita senyumin dengan menahan sesak sambil menarik butiran air mata yang kian memburat di kantong mata. 

Diam-diam kita takut, tapi yakin.... 
Kau genggam tangan itu erat-erat di dalam bangunan itu
Di sisi pintu itu, barangkali kita akan siap dengan rintangan apapun yang kini masih menatapmu sinis. 
Semangat.... Hajar habis!!! 







Cipayung, Jakarta timur, Minggu, 10 Oktober 2021

Download Logo Resmi Milad Ponpes Darul Fikri ke-3 22 September 2022 Gratis, Lengkap dengan Format JPG, PNG, PDF di Link Ini

Klik di sini  untuk mendownload file Profil Ponpes Darul Fikri Selatpanjang. Bagi yang ingin lebih mengetahui tentang Ponpes Darul Fikri Sel...